6 Cara Lindungi Data Bisnis dari Serangan Siber
Di era digital saat ini, data menjadi salah satu aset paling berharga bagi perusahaan. Hampir seluruh aktivitas bisnis kini bergantung pada sistem digital, mulai dari pengelolaan pelanggan, transaksi keuangan, hingga komunikasi internal. Namun, kemajuan teknologi juga membawa risiko baru yaitu serangan siber.
Di Indonesia, kasus kebocoran data dan peretasan terhadap perusahaan terus meningkat dari tahun ke tahun. Serangan seperti ransomware, malware, hingga pencurian identitas digital bisa menimbulkan kerugian besar, baik secara finansial maupun reputasi.
Karena itu, memahami cara melindungi data bisnis dari serangan siber bukan lagi sekadar kebutuhan teknis, melainkan strategi penting untuk menjaga kepercayaan pelanggan dan keberlangsungan bisnis. Artikel ini akan membahas langkah-langkah utama yang dapat dilakukan perusahaan untuk membangun sistem keamanan siber yang kuat dan berkelanjutan.
Baca Juga: Dukung Media untuk Beradaptasi di Era Digital, Telkom Ajak Media untuk Eksplorasi Penggunaan AI
Cara Lindungi Data Bisnis dari Serangan Siber
![]()
Sebelum membahas satu per satu langkah perlindungan data, penting untuk memahami bahwa keamanan siber bukan hanya soal teknologi. Perlindungan data adalah kombinasi dari sistem, kebijakan, dan perilaku manusia di dalam organisasi.
Mulai dari ancaman yang sering terjadi di Indonesia, pentingnya pelatihan karyawan, hingga memilih provider data center bersertifikat ISO 27001, semua elemen ini berperan penting dalam menciptakan perlindungan menyeluruh terhadap data bisnis.
Berikut enam cara yang bisa Anda terapkan agar data perusahaan tetap aman dari risiko serangan siber:
1. Ancaman Siber Terhadap Data Bisnis di Indonesia
Serangan siber di Indonesia terus meningkat, terutama terhadap sektor korporasi yang bergantung pada infrastruktur digital. Malware, ransomware, dan pencurian data menjadi ancaman utama bagi banyak perusahaan.
Dengan pertumbuhan signifikan data center di Indonesia, kebutuhan akan sistem keamanan yang terintegrasi semakin krusial. Organisasi yang gagal melindungi data berisiko mengalami kerugian finansial dan reputasi yang serius.
2. Implementasi Protokol Cybersecurity Dasar
Langkah pertama dalam melindungi data bisnis adalah mengimplementasikan protokol keamanan siber yang kuat. Ini mencakup penggunaan firewall, sistem enkripsi, serta autentikasi multifaktor pada seluruh perangkat dan jaringan internal.
Penerapan protokol keamanan siber perusahaan dapat membantu mencegah akses tidak sah terhadap data sensitif, sekaligus memperkuat fondasi perlindungan digital jangka panjang.
3. Pelatihan Karyawan Secara Rutin
Sumber ancaman tidak selalu berasal dari luar organisasi. Human error masih menjadi penyebab utama kebocoran data. Oleh karena itu, pelatihan kesadaran keamanan bagi karyawan sangat diperlukan.
Melalui edukasi tentang praktik pencegahan phishing, penggunaan kata sandi yang kuat, dan kebijakan keamanan informasi, karyawan dapat menjadi garis pertahanan pertama perusahaan terhadap serangan siber yang semakin kompleks.
4. Backup Data Secara Terjadwal
Salah satu cara lindungi data bisnis yang paling efektif adalah melakukan backup data secara rutin. Proses ini membantu perusahaan memulihkan informasi penting apabila terjadi insiden, seperti serangan ransomware atau kerusakan sistem.
Banyak provider data center di Indonesia kini menyediakan layanan backup terautomasi dan offsite untuk memastikan data tetap aman meski terjadi gangguan operasional di pusat data utama.
5. Gunakan Provider Data Center Tersertifikasi ISO 27001
Keamanan data tidak hanya bergantung pada sistem internal, tetapi juga pada infrastruktur penyimpanan yang digunakan. Memilih data center Indonesia dengan sertifikasi ISO 27001 memastikan bahwa penyedia layanan telah memenuhi standar internasional dalam manajemen keamanan informasi.
Kepatuhan terhadap standar ini memberikan jaminan bahwa proses penanganan, penyimpanan. Jadi distribusi data dikelola dengan sistem keamanan yang terverifikasi dan berkelanjutan.
6. Audit dan Pemantauan Sistem Secara Berkala
Melakukan audit dan pemantauan sistem merupakan aktivitas penting untuk menjaga keamanan berkelanjutan. Melalui proses audit, perusahaan dapat mendeteksi potensi celah yang dapat dimanfaatkan penyerang.
Sementara itu, pemantauan aktif melalui sistem monitoring keamanan data membantu mengidentifikasi anomali dan aktivitas mencurigakan secara real-time. Kedua langkah ini berperan penting sebagai bentuk mitigasi dini atas risiko siber.
7. Update dan Patch Sistem Secara Berkala
Sistem yang tidak diperbarui secara rutin sangat rentan terhadap ancaman keamanan. Oleh sebab itu, perusahaan wajib melakukan update dan patching perangkat lunak secara berkala. Proses ini menutup celah kerentanan yang bisa dimanfaatkan oleh pihak tidak bertanggung jawab.
Kebijakan patch management yang konsisten menjadi kunci untuk mempertahankan stabilitas dan keamanan operasional perusahaan.
Perlindungan data bukan hanya kewajiban hukum, tetapi juga investasi strategis dalam menjaga keberlanjutan bisnis. Dengan menerapkan keenam langkah di atas, mulai dari protokol keamanan, pelatihan karyawan, backup data, hingga pemilihan data center di Indonesia yang bersertifikasi ISO 27001.
Perusahaan dapat memperkuat ketahanan terhadap ancaman siber sekaligus meningkatkan kepercayaan pelanggan. Membangun budaya keamanan digital yang kuat adalah pondasi utama dalam menghadapi tantangan era teknologi modern.
Untuk perusahaan yang ingin meningkatkan proteksi terhadap data dan aplikasi bisnis, Anda bisa mempertimbangkan layanan Cyber Security End-to-End dari Telkom Groups seperti Telkom Solution dan Telkom Sigma yang menyediakan layanan keamanan menyeluruh dari lapisan jaringan hingga aplikasi.
Mulai dari mitigasi DDoS, perlindungan API, hingga deteksi dan respons ancaman secara real-time, solusi ini dapat membantu memperkuat keamanan siber bisnis Anda sehingga langkah-langkah perlindungan data dapat berjalan lebih efektif dan terintegrasi.