Cloud vs On Premises: Mana yang Lebih Cocok untuk Perusahaan Anda?

Diposting pada : 2025-11-24 | Tags :

Cloud vs On?premises

 

Di era transformasi digital, keputusan antara menggunakan cloud atau on-premises menjadi salah satu pertimbangan strategis paling penting bagi perusahaan. Keduanya menawarkan keunggulan yang berbeda.

Cloud computing dikenal dengan fleksibilitas, skalabilitas cepat, serta efisiensi biaya operasional. Sementara on-premises memberikan kontrol penuh terhadap data, perangkat keras, dan konfigurasi sistem sehingga sering dipilih oleh organisasi dengan kebutuhan keamanan atau regulasi yang ketat.

Memilih salah satu dari kedua model ini tidak bisa dilakukan secara sembarangan. Perusahaan perlu menilai kebutuhan bisnis, kapasitas tim IT, model biaya jangka panjang, serta risiko keamanan yang mungkin timbul. 

Setiap pendekatan memiliki karakteristik unik yang dapat berdampak langsung pada performa, efisiensi, dan daya saing perusahaan. Untuk membantu Anda memahami perbedaannya secara lebih jelas, berikut adalah perbandingan utama antara on-premises dan cloud.

Baca Juga: Kenapa Cloud Computing Penting untuk Perusahaan Besar?

Perbandingan Utama On Premises vs Cloud

Setelah memahami gambaran umum tentang kedua model infrastruktur ini, penting untuk melihat perbedaan keduanya secara lebih terperinci. Baik cloud maupun on-premises memiliki karakteristik, kebutuhan teknis, serta implikasi biaya yang berbeda.

Perbandingan ini akan membantu Anda menilai mana yang paling sesuai dengan skala bisnis, tingkat keamanan yang dibutuhkan, serta fleksibilitas operasional yang ingin dicapai. Untuk memudahkan Anda dalam menentukan pilihan, berikut adalah poin-poin utama yang membedakan on-premises dan cloud:

1. Lokasi dan Pengelolaan Infrastruktur

Pada sistem on?premises, seluruh infrastruktur server dan penyimpanan data berada di dalam gedung atau pusat data milik perusahaan. Semua perangkat keras dan keamanan fisik menjadi tanggung jawab internal. 

Sebaliknya, pada cloud computing, semua sumber daya di-host oleh penyedia layanan seperti Telkom Cloud, AWS, atau Google Cloud. Anda hanya perlu koneksi internet untuk mengakses data dari mana saja, kapan saja.

Jika bisnis Anda mengutamakan mobilitas dan efisiensi akses lintas lokasi, cloud cenderung lebih fleksibel. Tetapi jika kontrol fisik dan kepatuhan data menjadi prioritas, solusi on?premises masih unggul.

2. Model Biaya dan Investasi

On?premises membutuhkan investasi awal yang besar, pembelian server, lisensi perangkat lunak, dan biaya perawatan rutin. Namun biaya operasional jangka panjang bisa lebih stabil karena aset dimiliki sendiri.

Sebaliknya, cloud menggunakan model pay-as-you-go, artinya Anda hanya membayar sesuai kapasitas yang terpakai. Model ini cocok untuk bisnis yang ingin menekan capital expenditure (CapEx) dan beralih ke operating expenditure (OpEx).

Dengan cloud, skalabilitas biaya menjadi lebih dinamis, terutama bagi startup yang terus berkembang.

3. Skalabilitas dan Fleksibilitas

Salah satu keunggulan utama cloud dibanding on?premises adalah fleksibilitas. Ketika trafik meningkat, Anda bisa menambah kapasitas komputasi hanya dalam hitungan menit tanpa perlu membeli server baru. 

Cloud juga memungkinkan otomatisasi beban kerja dan penyesuaian sumber daya secara real time. Sementara itu, skalabilitas on?premises terbatas oleh kapasitas fisik perangkat keras yang dimiliki.

Meningkatkan kapasitas berarti menambah perangkat baru, yang memerlukan waktu pengadaan dan instalasi. Dari sisi ketahanan bisnis, cloud jauh lebih unggul untuk perusahaan yang menghadapi permintaan fluktuatif.

4. Kontrol dan Kustomisasi

Keunggulan utama on?premises adalah kontrol penuh terhadap seluruh sistem, dari hardware hingga kebijakan keamanan. Perusahaan dapat menyesuaikan konfigurasi sesuai kebutuhan internal tanpa batasan vendor.

Namun di sisi lain, cloud juga telah berevolusi dengan opsi kustomisasi tinggi. Banyak penyedia kini menawarkan private cloud dan hybrid cloud yang memberikan kontrol lebih baik tanpa kehilangan fleksibilitas.

Jika perusahaanmu bergerak di industri dengan regulasi ketat seperti keuangan atau kesehatan, kombinasi hybrid bisa menjadi solusi terbaik.

5. Pemeliharaan dan Sumber Daya Manusia (SDM)

Sistem on?premises menuntut tim IT internal yang tangguh. Mereka perlu siap menangani pembaruan perangkat lunak, pemantauan server, dan keamanan jaringan setiap saat. Hal ini bisa membebani anggaran dan waktu.

Sebaliknya, dengan cloud, pemeliharaan sebagian besar ditangani oleh penyedia layanan. Tim IT Anda dapat lebih fokus pada inovasi, bukan hanya menjaga sistem agar tetap berjalan. 

Misalnya, perusahaan yang beralih ke Telkom Cloud dapat menikmati pembaruan keamanan otomatis dan dukungan teknis 24 jam, sehingga risiko downtime berkurang drastis.

Lalu mana yang lebih baik dipilih? Pada akhirnya, pilihan antara cloud vs on?premises tergantung pada prioritas dan model bisnis perusahaan yang Anda jalankan. 

Jika Anda mengejar mobilitas, efisiensi operasional, dan kemudahan skalabilitas, cloud adalah pilihan ideal. Namun bila kontrol, keamanan internal, dan ketaatan regulasi jadi pertimbangan utama, on?premises mungkin lebih tepat.

Beberapa organisasi bahkan menggabungkan keduanya melalui hybrid approach untuk menyeimbangkan keamanan dan fleksibilitas. Apapun pilihanmu, keputusan ini harus selaras dengan visi jangka panjang dan kesiapan tim IT perusahaan.

Baca Juga: Cloud Public vs Private: Mana yang Tepat untuk Perusahaan Anda?