Jakarta, 17 Maret 2020 – Memiliki lebih dari 162 objek pariwisata dan 7 event budaya yang sangat eksotis, daerah Sumba Provinsi Nusa Tenggara Barat yang termasuk ke dalam desa di kawasan Tertinggal, Terdepan, Terluar (3T) potensial dijadikan Desa Wisata. Untuk itu, Kementerian Desa, Daerah Pembangunan Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendesa) menggandeng PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) untuk melaksanakan program Digitalisasi Pariwisata Desa di daerah Sumba. Telkom menghadirkan program Telkom Digital Travel & Tourism Solution atau yang dikenal dengan TITAN melalui implementasi e-ticketing (TITAN Ticketing) dan e-reservation homestay (TITAN Stay) di 8 objek wisata dan 9 homestay sebagai pilot project, yang juga didukung oleh LinkAja yang telah menggandeng 18 merchants di Sumba.
Bertempat di Waihura, Wanokaka, Sumba Barat, Senin (16/3), Direktur Jenderal Pembangunan Daerah Tertinggal Kemendesa, Samsul Widodo bersama General Manager Telkom Witel NTT, Samsurizal Aruni melakukan penandatanganan Perjanjian Kerja Bersama (PKB) program Digitalisasi Pariwisata Desa yang dilanjutkan dengan peresmian program Digitalisasi Pariwisata Desa.
Sehari sebelumnya bertempat di Rumah Adat Budaya Sumba yang menjadi salah satu titik program e-ticketing, Dirjen PDT Kemendesa melakukan uji coba e-ticketing didampingi oleh Pendiri Rumah Adat Budaya Sumba, Pastor Peter Robert Ramone. Dengan implementasi TITAN ini akan mempermudah wisatawan mengakses wisata budaya di daerah Sumba, di samping juga meningkatkan pendapatan masyarakat setempat.
Dalam sambutannya, Direktur Jenderal Pembangunan Daerah Tertinggal Kemendesa, Samsul Widodo mengatakan, “Program digitalisasi, khususnya e-ticketing ini bisa menjadi solusi mudah bagi para wisatawan karena transaksi bisa dilakukan dari jarak jauh.” Ke depannya Kemendesa berharap berbagai pengembangan dari program ini dapat dilakukan, seperti paket one-stop-solution untuk para wisatawan, di mana wisatawan dapat berkunjung ke objek wisata sekaligus berfoto dengan baju adat dan makan siang hidangan khas setempat.
Direktur Digital Business Telkom Faizal R. Djoemadi dalam kesempatan terpisah mengatakan, pihaknya mengapresiasi kepercayaan Pemerintah khususnya Kemendesa kepada Telkom untuk turut membangun pariwisata tanah air. “Melalui program TITAN, Telkom siap mendukung digitalisasi pariwisata di Indonesia termasuk di Nusa Tenggara Timur dengan potensi pariwisata yang berlimpah,” ujar Faizal.
Pada kesempatan tersebut, Telkom juga memberikan bantuan sarana untuk standardisasi homestay di Desa Waihura, Bali Loku, dan Waimangoma kepada masing-masing Kepala Desa yang akan menjadi bagian dari program desa binaan Telkom.
Sumba menjadi langkah awal dari program Digitalisasi Pariwisata Desa yang nantinya akan dilakukan di 52 Desa Wisata di provinsi Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur (35 desa di Mandalika & 17 di Labuan Bajo).
Faizal berharap dengan terciptanya digitalisasi desa ini, baik wisatawan maupun penduduk lokal sama-sama diuntungkan. Semoga keberhasilan digitalisasi desa di Provinsi NTB dan NTT ini nantinya akan menjadi proyek percontohan yang akan diimplementasikan di desa-desa lain seluruh Indonesia. “Ini merupakan inovasi dan buah kerjasama Telkom sebagai dukungan untuk ekosistem pariwisata digital di Indonesia dan percepatan pembangunan daerah tertinggal,” tutup Faizal.
Direktur Jenderal Pembangunan Daerah Tertinggal Kemendesa Samsul Widodo (kanan) menerima simbolis bantuan sarana standardisasi homestay dan jaringan internet TelkomGroup di atraksi wisata Sumba yang diserahkan oleh General Manager Telkom Witel NTT Samsurizal Aruni usai penandatanganan Perjanjian Kerja Bersama (PKB) program Digitalisasi Pariwisata Desa di Waihura, Wanokaka, Sumba Barat, Senin (16/3).
Loket tiket on site di Liberani Mangrove Ecotourism, Desa Bali Loku, Kecamatan Wanokaka, Sumba Barat dapat dilayani melalui aplikasi TITAN Ticketing. Melalui program TITAN, Telkom siap mendukung digitalisasi pariwisata di Indonesia khususnya di Nusa Tenggara Timur dengan potensi pariwisata yang berlimpah.