
Jakarta — Stunting masih menjadi tantangan kesehatan utama di Indonesia. Berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2024, prevalensi stunting nasional tercatat sebesar 21,5 persen, turun dari 24,4 persen pada tahun sebelumnya. Percepatan penurunan angka ini membutuhkan kolaborasi lintas sektor, termasuk peran aktif dunia usaha melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL).
Sebagai wujud komitmen dalam meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat, Telkom Indonesia meraih dua penghargaan pada ajang Indonesia Corporate Sustainability Championship (ICCS) 2025. Telkom berhasil memenangkan penghargaan Community Involvement Development kategori Kesehatan melalui program inovasi Stunting Action Hub, serta penghargaan Agent TJSL of the Year yang diberikan kepada Hery Susanto, Senior General Manager Social Responsibility Telkom Indonesia. Penghargaan ini diumumkan pada 16 Oktober 2025 dan menjadi bukti nyata kontribusi Telkom dalam menghadirkan dampak sosial yang terukur dan berkelanjutan.

ICCS Summit merupakan platform strategis bagi pelaku komunikasi dan TJSL BUMN di seluruh Indonesia. Mengangkat tema “Berdaulat Secara Ekonomi untuk Berdaya di Panggung Dunia,” ajang ini memperkuat sinergi antara strategi komunikasi dan penerapan prinsip keberlanjutan, sekaligus mendorong inovasi yang memperkuat daya saing BUMN di tingkat global.
Melalui Stunting Action Hub, Telkom Indonesia menghadirkan solusi digital untuk mempercepat penanganan stunting di berbagai daerah. Program ini mencatat SROI sebesar 1:1,75, dengan peningkatan jumlah pengguna hingga 53 tenaga kesehatan dan 42 posyandu pada tahun 2025. Secara keseluruhan, inisiatif ini telah memberikan manfaat kepada 591 anak dan orang tua, mendukung 975 pengukuran antropometri, serta menyalurkan 7.586 paket makanan bergizi.
Penghargaan Agent TJSL of the Year untuk Hery Susanto diberikan atas kontribusinya dalam mentransformasi pengelolaan TJSL di Telkom Group secara menyeluruh. Melalui penyelarasan strategic directions ESG, integrasi program dengan SDGs, dan penguatan kolaborasi multipihak baik internal maupun eksternal sehingga Telkom berhasil membangun pendekatan keberlanjutan yang relevan, kredibel, dan sejalan dengan standar global seperti ISO 26000.
“Penghargaan ini menjadi bukti nyata komitmen Telkom Indonesia dalam menghadirkan dampak sosial yang berkelanjutan bagi masyarakat dan lingkungan. Melalui inovasi digital, kemitraan, dan penguatan ekosistem, kami berupaya memastikan setiap program TJSL memberikan manfaat yang terukur dan menjawab kebutuhan masyarakat. Ke depan, kami akan terus memperkuat kontribusi sosial Telkom melalui inisiatif yang berorientasi pada keberlanjutan,” ujar Hery Susanto, Senior General Manager Social Responsibility Telkom Indonesia.

Telkom Indonesia menegaskan bahwa seluruh program TJSL yang dijalankan merupakan bagian dari strategi keberlanjutan perusahaan untuk menciptakan nilai jangka panjang bagi masyarakat. Dengan semangat creating shared value, Telkom terus mendorong inisiatif yang inklusif, mandiri, dan berdaya saing, demi memberikan kontribusi berarti bagi pembangunan bangsa.