Our People
TelkomGroup berkomitmen untuk tidak hanya berorientasi pada internal perusahaan tetapi juga menjamin kepuasan pelanggan. Kami menyadari kunci utama untuk mencapai kesuksesan dalam industri ini adalah dengan menjadikan pelanggan sebagai prioritas utama.
Berbagai program dirancang untuk mendukung pengalaman terbaik pelanggan mulai dari upaya program preventif dan proaktif, garansi purnajual, layanan pelanggan, dan saluran pelanggan sesuai kebutuhan yang dapat diakses 24/7.
Melalui berbagai langkah itu, nilai Net Promoter Score (NPS) kami pun terus meningkat dengan pencapaian pada 2023 menyentuh 56 dibandingkan dengan akhir 2022 di 55.
Telkom terus memperkuat komitmen dalam menciptakan pengalaman pelayanan terbaik bagi pelanggan. Telkom telah menerapkan langkah-langkah proaktif, preventif, dan prediktif yang bertujuan untuk mengurangi insiden gangguan serta mempercepat proses penanganan masalah melalui pemanfaatan Big Data, Artificial Intelligence, dan Robotic Process Automation (RPA).
Kecepatan internet menjadi salah satu faktor penting dalam meningkatkan kepuasan pelanggan. Pada tahun 2023, rata-rata kecepatan internet Telkom mencapai 33,38 Mbps di server Telkom. Upaya untuk menjaga stabilitas dan kecepatan jaringan terus dilakukan guna memastikan pengalaman pengguna yang optimal.
Telkom mengadopsi Net Promoter Score (NPS) sebagai metrik untuk mendapatkan gambaran yang akurat tentang kepuasan pelanggan yang kemudian digunakan sebagai dasar perbaikan berkelanjutan dalam peningkatan pengalaman pelanggan. Pada tahun 2023, NPS TelkomGroup menunjukkan nilai positif di berbagai segmen dengan skor 56. Terdapat peningkatan skor dibandingkan dengan akhir tahun 2022 dengan skor 55. Hal ini mencerminkan kepuasan pelanggan yang terus meningkat berkat upaya perbaikan layanan yang dilakukan oleh Telkom.
Untuk mengakomodasi kebutuhan pelanggan, Telkom menyediakan saluran pengaduan yang tersedia 24/7 melalui berbagai platform seperti aplikasi, media sosial, email, dan call center. Di samping itu, survei kepuasan pelanggan dilakukan secara berkala untuk mengumpulkan umpan balik yang berguna untuk menjaga dan meningkatkan kualitas layanan.
TelkomGroup percaya bahwa manajemen sumber daya manusia yang berkelanjutan adalah investasi jangka panjang yang pada akhirnya akan memberikan banyak manfaat bagi perusahaan, salah satunya dengan program Digital Talent Readiness yang mengembangkan kapabilitas digital karyawan sebagai langkah strategis untuk mendukung praktik perusahaan.
Kami juga senantiasa memberikan hak dan kesempatan kerja yang sama kepada seluruh karyawan tanpa memandang perbedaan agama, etnis, ras, status sosial, warna kulit, gender, ataupun kondisi fisik lainnya. Pun, setiap tahun kami menunjukkan peningkatan kesetaraan dalam kepemimpinan.
Telkom juga mengeluarkan kebijakan Respectful Workplace (RWP) sebagai komitmen menyediakan tempat kerja yang harmonis, saling menghargai, serta melindungi harkat dan martabat manusia, terbebas dari diskriminasi, kekerasan dan pelecehan.
Selain itu, kami juga menyediakan beberapa fasilitas seperti fasilitas penitipan anak, yaitu Telkom Daycare dan ruang laktasi, yang berguna mendukung ketenangan bekerja bagi karyawan dalam usia produktif.
Pada tahun 2023, Telkom Daycare menjadi fasilitas daycare pertama di Indonesia yang dianugerahi peringkat tertinggi sertifikasi Taman Asuh Ceria Anak (TARA) oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia (KemenPPPA RI).
Telkom menyediakan pengaturan kerja yang fleksibel, atau disebut Flexible Working Arrangement/FWA yang terdiri dari Working from Anywhere (WFA), Working from Office (WFO), dan Hybrid (WFO-WFA). Istilah yang sedikit berbeda adalah Working from Anywhere (WFA) yaitu penerapan cara bekerja karyawan yang disetujui oleh atasan yang terdiri dari tempat tinggal karyawan atau lokasi lainnya sesuai dengan radius 50 km dari kantor utama dalam wilayah lokasi kerja. Keberhasilan FWA didukung dengan tersedianya sistem informasi HC Super Apps yang dapat dipantau langsung oleh atasan untuk monitoring produktivitas kerja dan disiplin karyawan.
Telkom percaya bahwa manajemen sumber daya manusia yang berkelanjutan adalah investasi jangka panjang yang akan membawa banyak manfaat bagi Perusahaan. Telkom melalui program Digital Talent Readiness telah mengembangkan kapabilitas digital karyawan sebagai langkah strategis untuk mendukung praktik keberlanjutan Perusahaan. Pada Q2 2024, Telkom telah mengembangkan 4.092 talenta digital.
Telkom terus berupaya untuk meningkatkan kapasitas dan kapabilitas karyawan, hal ini ditunjukkan dengan penyaluran biaya pendidikan dan pelatihan pada tahun 2023 sebesar Rp 186 miliar kepada 5.580 dengan total jam pelatihan sebesar 1.019.700,80 jam dalam setahun dan rata-rata jam pelatihan per karyawan tercatat sebesar 65,16 jam.
Di samping itu, Telkom memiliki program beasiswa bagi karyawan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang magister dan/atau doktor melalui program Great People Scholarship Program (GPSP). Pada tahun 2023, sejumlah 98 karyawan Telkom telah melanjutkan pendidikan ke luar negeri.
Selain memberikan pelatihan dan pendidikan untuk karyawan internal, Telkom memiliki program Digistar Class sebagai upaya dalam membentuk dan membina talenta digital eksternal di masa depan agar siap menajajaki dunia kerja, sekaligus menutup gap antar jumlah talenta digital dengan kebutuhan industri. Melalui program ini Telkom menginkubasi talenta muda yang memiliki ambisi besar dan pengetahuan luas seperti kemampuan pertumbuhan diri, kepemimpinan, dan pengalaman teknis sambil memperkenalkan lingkungan kerja di Telkom melaui Class Program, Community Program, Internship Program, Connect Program, dan Story Kanal. Pada tahun 2023, jumlah peserta Digistar Class yang mendaftar sebagai calon karyawan Telkom sebanyak 92 orang dari 500 peserta.
Telkom berkomitmen untuk memberikan hak dan kesempatan kerja yang setara kepada seluruh karyawan tanpa memandang perbedaan agama, etnis, ras, status sosial, warna kulit, gender, atau kondisi fisik lainnya.
Telkom telah mengeluarkan kebijakan Respectful Workplace (RWP) untuk menyediakan lingkungan kerja yang harmonis, saling menghargai, serta melindungi harkat dan martabat manusia dari diskriminasi, kekerasan, dan pelecehan.
Selain itu, Telkom menyediakan fasilitas daycare dan ruang laktasi untuk mendukung pemberdayaan karyawan perempuan dalam meningkatkan produktifitas. Pada tahun 2023, Telkom Daycare menjadi fasilitas daycare pertama di Indonesia yang menerima peringkat tertinggi sertifikasi Taman Asuh Ceria Anak (TARA) dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia (Kemen PPPA RI).
Telkom menyediakan kebijakan Flexible Working Arrangement (FWA), yang mencakup Working from Anywhere (WFA), Working from Office (WFO), dan Hybrid (WFO-WFA). WFA memberikan kesempatan bagi karyawan untuk bekerja dari tempat tinggal maupun lokasi lainnya dalam radius 50 km dari kantor utama dengan persetujuan dari atasan. Keberhasilan FWA didukung dengan tersedianya sistem informasi HC Super Apps yang membantu atasan untuk melakukan pemantauan produktivitas kerja dan disiplin karyawan.
Telkom telah menjalankan berbagai program yang memberikan nilai positif bagi masyarakat dan lingkungan serta untuk mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB), diantaranya melalui program Digital Learning Lab, Telkom DigiUp, Edukasi Konservasi, Pemberdayaan Kelompok Difabel, Pemberdayaan UMK, Mendukung Terwujudnya Kota Berkelanjutan, dan Penguatan Governance System dan IT Support.
Telkom mengembangkan program Digital Learning Lab untuk memberikan akses internet dan komputer kepada sekolah di daerah 3T (Terdepan, Terluar, Tertinggal). Pada tahun 2023, Telkom telah menyalurkan perangkat device, network, application (DNA) ke 435 sekolah di wilayah 3T. Melalui program Telkom DigiUp, Telkom mendukung talenta muda dengan memberikan sertifikasi nasional/internasional dalam bidang kompetensi digital kepada 1.000 peserta pada tahun 2023. Di samping itu, Telkom telah meluncurkan program Edukasi Konservasi untuk mendukung pendidikan dan perubahan perilaku terkait pengelolaan sumber daya alam. Telkom juga mendukung program Pemberdayaan Kelompok Difabel dengan memberikan bantuan kepada 540 difabel di 20 lokasi berupa sarana pendidikan, pelatihan keterampilan, dan alat bantu.
Telkom juga berkontribusi dalam pengembangan dan pemberdayaan Usaha Mikro dan Kecil (UMK) melalui program access to capital, access to competence, dan access to commerce. Pada tahun 2023, Telkom telah menyalurkan dana kepada UMK di 7 sektor (industri, perdagangan, pertanian, peternakan, perkebunan, perikanan, dan jasa) sebesar Rp 20 miliar melalui kerja sama dengan BRI. Telkom telah melakukan pelatihan kepada 906 UMK dan menyediakan akses kepada UMK untuk mengikuti pameran berskala nasional dan internasional. Hal ini mendorong pencapaian UMK Naik Kelas sebanyak 11,76% dengan 11.180 UMK Binaan.